Masalah Kerusuhan di 2011

Senin, 28 Februari 2011
Tahun 2011 ini banyak sekali konflik dari permasalahan sosial yang tak kunjung selesai. Banyaknya pengangguran, ancaman kerusakan alam yang berdampak ke perubahan iklim, hiruk pikuk permasalahan hukum (bank century hingga gayus), persiapan perebutan presiden 2014, hingga kisruhnya persepakbolaan dalam negeri. Berbagai kekacauan ini berpotensi meninggi derajatnya dan menimbulkan konflik horisontal yang berujung kerusuhan sosial.

Tentunya, kita tidak menginginkan hal itu terjadi. peristiwa 1998 seharusnya cukup memberi pelajaran bagi bangsa Indonesia khususnya para elite negeri ini untuk lebih fokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah harus memastikan tersedianya bahan pangan ditengah-tengah krisis pangan yang melanda di berbagai belahan dunia. Vietnam dan Thailand mengambil kebijakan tidak ada ekspor beras tahun 2011 untuk menghadapi ancaman krisis pangan. Indonesia harus mengambil langkah strategis yang mendorong terwujudnya ketahanan pangan sekaligus peningkatan pendapatan petani.

Jika masyarakat yang miskin yang menganggur mulai kelaparan, maka akan sangat memungkinkan terjadi berbagai tindakan kriminal di masyarakat. Pertarungan politik tingkat elit dan kepentingan pengusaha untuk semakin menancapkan usahanya sangat berpotensi menjadi saluran kerusuhan sosial. bahkan keributan antar supporter sepak bola bisa menjadi kerusuhan yang meluas.

Ditengah situasi apatisme masyarakat dan tingginya gejolak batin masyarakat akibat kemiskinan yang tak berujung dibutuhkan jawaban segera dari pemerintah agar kemarahan sosial tidak berujung menuju kerusuhan sosial yang akan semakin memperburuk keadaan bangsa ini.

oleh karena itu, kita harus saling bersatu untuk menghadapi masalah ini bersama. bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

salam satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa..^^